Mencari Sosok Gus Dur di 2014
Perdamaian tanpa keadilan adalah Ilusi
–Gus
Dur
Sosok
Presiden penuh kontroversi KH Abdurrahman Wahid atau yang senantiasa akrab
dipanggil Gus Dur keberadaanya telah tiada di dunia, namun pemikirannya seolah
masih semerbak mengharum hingga kini. Hal tersebut tecermin dari realita
kebangsaan yang saat ini berlangsung di Negara Indonesia. disahkannya Konghucu
sebagai agama keenam misalnya, menjadi salah satu buah pemikiran Gus Dur pada
saat beliau menjabat menjadi Presiden RI. Meski dikenal dengan sosok yang
kontroversial disaat menjabat, kini nama Gus Dur seolah kembali dirindukan
keberadaanya oleh banyak masyarakat. Itu membuktikan bahwa apa yang beliau
lakukan telah mampu bermanfaat bagi masyarakat banyak, tidak hanya bermanfaat
bagi segelintir kelompok.
Dalam setiap pemikirannya Gus Dur
selalu memandang bahwa keadilan dan perdamaian adalah segalanya, keduanya
bagaikan putik dan serbuksari yang saling menyemai. Meskipun dalam kebijakannya
Gus Dur terkadang bertindak tidak adil dalam mencapai keadilan. Namun, yang ia
lakukan dilandaskan sebuah kebenaran demi mencapai perdamaian. Alhasil,
keadilan itu tercipta dengan sendirinya.
Dengan kebijakannya yang banyak hasil bagi semua khalayak, kini beliau
disematkan sebagai Bapak Bangsanya Indonesia. Patut disandingkan dengan
sosok-sosok seperti Nelson Mandela ataupun Mahatma Gandhi.
Bergulirnya
waktu telah membawa kita pada tahun yang dinamakan tahun politik, yaitu tahun
2014. Ditahun ini rencananya akan diselenggarakan pesta demokrasi di
pertengahan tahun nantinya. Masyarakat akan dihadapkan pada pilihan sosok
siapakah yang akan mempin mereka di pemerintahan. Keputusan masyarakat yang
bijak tentunya akanpula menghasilkan sosok yang memiliki kepemimpinan yang
bijak pula.
Seiring dengan banyaknya pertikaian
horizontal ditataran grassroot dewasa
ini, menyebabkan masyarakat dirundung kegelisahan. Perdamaian yang
didengung-dengungkan selama ini ternyata hanya menjadi isapan jempol belaka.
Sosok seperti Gus Dur yang mampu berdiri atas nama pluralisme diyakinkan mampu
menjadi sosok yang paling dibutuhkan masyarakat pada masa kini. Sayangnya,
sosok Gus Dur telah tiada. Akan tetapi masyarakat Indonesia masih mampu memilih
sosok yang mirip secara pemikiran dengan Gus Dur di tahun ini atau bahkan sosok
yang mampu memperbarui pemikiran-pemikiran Gus Dur. Dapat diakui bahwasanya
kepemimpinan Gus Dur masa lalu bukan tanpa cacat, masih banyak
kekurangan-kekurangan yang dimiliki beliau dalam berbagai hal.
Untuk mencari sosok yang
berpemikiran seperti Gus Dur kita harus lebih dahulu tahu bagaimana visi
misinya. Adakah didalamnya tercantum kalimat yang juga merupakan pijar-pijar
pemikiran Gus Dur. Menjadi pemilih yang cerdas dengan memilih berdasarkan sudut
pandang rasionalitas telah diyakini mampu menghasilkan sosok pemimpin yang baik
kedepannya. Sedangkan pemilih yang hanya sekedar memilih dengan sudut pandang
pragmatis belaka akan menghasilkan pemimpin yang pragmatis pula dalam
kepemimpinannya.
Kembang
Kertas, 10-01-2014
Muhammad Luthfil Hakim
Muhammad Luthfil Hakim
Comments
Post a Comment