Belanja Dapat Tingkatkan Perkonomian
Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono, Kamis (9/6) pukul 19.30 WIB meresmikan Pembukaan Jakarta Fair ke-44 Tahun 2011 di Arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Jakarta Fair yang akan berlangsung dari 9 Juni-10 Juli 2011 ini, digelar dalam rangka menyambut ulang tahun DKI Jakarta ke-484 pada 22 Juni mendatang.
Tema Jakarta Fair 2011 adalah “Jakarta Fair Turut Mempercepat Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia.” Sedangkan sub temanya adalah “Melalui Kegiatan Jakarta Fair Mengajak Seluruh Warga Bangsa Fokus Pada Perbaikan Iklim Investasi, Perluasan Lapangan Kerja, Memajukan Kesejahteraan Rakyat, dan Perkuat Daya Saing Indonesia di Pasar Dunia.”
“Tema tersebut dipilih dengan harapan agar Jakarta Fair semakin berperan merangsang semangat di bidang promosi perdagangan dan mendorong inovasi perindustrian untuk lebih bersaing di pasar dalam dan luar negeri,” kata Ketua Panitia Pelaksanaan Jakarta Fair 2011 Hartati Murdaya.
Tahun ini, Jakarta Fair diikuti oleh 2.600 perusahaan dengan 1.300 stand, termasuk sektor UKM, BUMN, pemerintah provinsi di Indonesia yang membawa ratusan sektor usaha binaan. Jakarta Fair akan dibuka mulai pukul 15.30 WIB hingga 22.00 WIB dari Senin sampai Jumat, dan mulai pukul 10.00 hingga 23.00 WIB pada Sabtu-Minggu. Panitia Jakarta Fair 2011 menargetkan jumlah pengunjung tahun ini dapat mencapai 4 juta orang.
Dalam sambutannya, Presiden SBY berharap semoga kedua kegiatan yaitu ulang tahun Jakarta dan Pekan Raya Jakarta dapat membawa kebaikan dan bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat kita.
Kepala Negara yang kala itu mengenakan batik merah cerah bersulam benang emas, menyetujui bahwa Pekan Raya Jakarta memang memiliki kemajuan yang baik. “Saya punya catatan bahwa pada 2005 pengunjung berjumlah 1,5 juta, kemudian pada 2010 menjadi 3,5 juta,” kata Presiden.
Peserta pameran, lanjut SBY, pada 2005 berjumlah 1721 peserta, dan pada 2010 menjadi 2850 peserta. Omset penjualan dalam kurun waktu 5 tahun juga memiliki kenaikan yang signifikan yaitu dari hampir setengah triliun rupiah, kemudian pada tahun 2010 lalu meningkat menjadi 3,1 triliun rupiah. “Kita patut memberi applause pada Pekan Raya Jakarta ini,” puji Presiden SBY.
Pada kesempatan ini, Presiden juga mengimbau kepada warga yang mampu untuk berbelanja, namun tetap sesuai dengan kebutuhan, karena melalui berbelanja ekonomi akan bergerak. “Dengan berbelanja ekonomi akan bergerak, kalau bergerak pajak makin tinggi, dan oleh karenanya penerimaan negara juga makin besar dan makin banyak yang kita gunakan untuk membantu rakyat kita,” ujar SBY.
“Kalau ekonomi bergerak maka dunia usaha tumbuh dan lapangan kerja akan terserap sehingga tidak ada gelombang PHK,” tambahnya.
Selain itu, Kepala Negara juga mengimbau bagi siapa saja yang punya penghasilan tinggi, untuk tidak menyimpannya di bawah bantal tapi diinvestasikan. “Ini tidak berati kita konsumtif. Belanjalah pada tingkat yang diperlukan,” Presiden menegaskan.
Menurut SBY, tahun-tahun terakhir ini Indonesia mempunyai peluang besar untuk meningkatkan ekonomi. “Kalau ini tidak kita sia-siakan maka insya Allah ekonomi tumbuh berkembang, dan kita berharap pengangguran berkurang dan kemiskinan pun berkurang. Mari kerja keras memanfaatkan peluang,” Kepala Negara menekankan.
Disamping itu, SBY juga mengamini bahwa perkembangan Jakarta sejak 1527 sudah lebih baik. Namun, ada hal yang perlu diwaspadai yaitu persoalan ekologi, rasio antara manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, Presiden mendukung semua jajaran untuk terus mencari solusi agar persoalan yang komplek karena besarnya penduduk bisa dikelola dengan baik.
“Saya tahu tidak mudah. Tapi dengan thinking outside the box, permasalahan ini akan dapat dikelola dengan baik. Harus ada zona The Greater Jakarta,” kata SBY. “Saya berharap upaya percepatan ekonomi yang diterapkan dalam MP3EI dapat dijadikan landasan untuk mengembangkan megapolitan Jakarta dalam jangka panjang yang akan membawa keuntungan bagi Jakarta dan daerah sekelilingnya,” Presiden menandaskan.
Usai memberikan sambutan, Presiden kemudian menekan tombol sirene sebagai tanda telah dibukanya Jakarta Fair 2011.
Tampak hadir dalam peresmian ini antara lain, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mendag Mari Elka Pangestu, Gubernur DKI Fauzi Bowo beserta istri, dan sejumlah duta besar negara-negara sahabat.
Tema Jakarta Fair 2011 adalah “Jakarta Fair Turut Mempercepat Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia.” Sedangkan sub temanya adalah “Melalui Kegiatan Jakarta Fair Mengajak Seluruh Warga Bangsa Fokus Pada Perbaikan Iklim Investasi, Perluasan Lapangan Kerja, Memajukan Kesejahteraan Rakyat, dan Perkuat Daya Saing Indonesia di Pasar Dunia.”
“Tema tersebut dipilih dengan harapan agar Jakarta Fair semakin berperan merangsang semangat di bidang promosi perdagangan dan mendorong inovasi perindustrian untuk lebih bersaing di pasar dalam dan luar negeri,” kata Ketua Panitia Pelaksanaan Jakarta Fair 2011 Hartati Murdaya.
Tahun ini, Jakarta Fair diikuti oleh 2.600 perusahaan dengan 1.300 stand, termasuk sektor UKM, BUMN, pemerintah provinsi di Indonesia yang membawa ratusan sektor usaha binaan. Jakarta Fair akan dibuka mulai pukul 15.30 WIB hingga 22.00 WIB dari Senin sampai Jumat, dan mulai pukul 10.00 hingga 23.00 WIB pada Sabtu-Minggu. Panitia Jakarta Fair 2011 menargetkan jumlah pengunjung tahun ini dapat mencapai 4 juta orang.
Dalam sambutannya, Presiden SBY berharap semoga kedua kegiatan yaitu ulang tahun Jakarta dan Pekan Raya Jakarta dapat membawa kebaikan dan bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat kita.
Kepala Negara yang kala itu mengenakan batik merah cerah bersulam benang emas, menyetujui bahwa Pekan Raya Jakarta memang memiliki kemajuan yang baik. “Saya punya catatan bahwa pada 2005 pengunjung berjumlah 1,5 juta, kemudian pada 2010 menjadi 3,5 juta,” kata Presiden.
Peserta pameran, lanjut SBY, pada 2005 berjumlah 1721 peserta, dan pada 2010 menjadi 2850 peserta. Omset penjualan dalam kurun waktu 5 tahun juga memiliki kenaikan yang signifikan yaitu dari hampir setengah triliun rupiah, kemudian pada tahun 2010 lalu meningkat menjadi 3,1 triliun rupiah. “Kita patut memberi applause pada Pekan Raya Jakarta ini,” puji Presiden SBY.
Pada kesempatan ini, Presiden juga mengimbau kepada warga yang mampu untuk berbelanja, namun tetap sesuai dengan kebutuhan, karena melalui berbelanja ekonomi akan bergerak. “Dengan berbelanja ekonomi akan bergerak, kalau bergerak pajak makin tinggi, dan oleh karenanya penerimaan negara juga makin besar dan makin banyak yang kita gunakan untuk membantu rakyat kita,” ujar SBY.
“Kalau ekonomi bergerak maka dunia usaha tumbuh dan lapangan kerja akan terserap sehingga tidak ada gelombang PHK,” tambahnya.
Selain itu, Kepala Negara juga mengimbau bagi siapa saja yang punya penghasilan tinggi, untuk tidak menyimpannya di bawah bantal tapi diinvestasikan. “Ini tidak berati kita konsumtif. Belanjalah pada tingkat yang diperlukan,” Presiden menegaskan.
Menurut SBY, tahun-tahun terakhir ini Indonesia mempunyai peluang besar untuk meningkatkan ekonomi. “Kalau ini tidak kita sia-siakan maka insya Allah ekonomi tumbuh berkembang, dan kita berharap pengangguran berkurang dan kemiskinan pun berkurang. Mari kerja keras memanfaatkan peluang,” Kepala Negara menekankan.
Disamping itu, SBY juga mengamini bahwa perkembangan Jakarta sejak 1527 sudah lebih baik. Namun, ada hal yang perlu diwaspadai yaitu persoalan ekologi, rasio antara manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, Presiden mendukung semua jajaran untuk terus mencari solusi agar persoalan yang komplek karena besarnya penduduk bisa dikelola dengan baik.
“Saya tahu tidak mudah. Tapi dengan thinking outside the box, permasalahan ini akan dapat dikelola dengan baik. Harus ada zona The Greater Jakarta,” kata SBY. “Saya berharap upaya percepatan ekonomi yang diterapkan dalam MP3EI dapat dijadikan landasan untuk mengembangkan megapolitan Jakarta dalam jangka panjang yang akan membawa keuntungan bagi Jakarta dan daerah sekelilingnya,” Presiden menandaskan.
Usai memberikan sambutan, Presiden kemudian menekan tombol sirene sebagai tanda telah dibukanya Jakarta Fair 2011.
Tampak hadir dalam peresmian ini antara lain, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mendag Mari Elka Pangestu, Gubernur DKI Fauzi Bowo beserta istri, dan sejumlah duta besar negara-negara sahabat.
Comments
Post a Comment